Hari ini Ibu berulang tahun dan kali ini
saya berjanji untuk tidak menangis, karena saya tahu bahwa Ibu bahagia dirumah
ALLAH, dan saya tahu bahwa Ibu tidak sendiri disana, dan saya yakin bahwa Ibu
melihat saya tumbuh dewasa meski raga Ibu tak ada disini, namun saya yakin Ibu
mengenali saya jika suatu saat saya berpulang jua kerumah ALLAH dan bertemu
dengan Ibu di syurgaNYA ALLAH kelak .
Setiap kali pulang kerumah besar di
tempat saya dilahirkan, hal pertama yang menyambut saya diruang tamu adalah
lukisan besar sosok perempuan yang sangat cantik, duduk manis dengan rambut
panjang yang bergelombang, matanya sendu meneduhkan setiap mata yang
melihatnya, senyumnya menghidupkan setiap jiwa jiwa yang mendambakan kasih
sayang, pembawaannya lembut bahkan sangat lembut membuat saya ingin sekali
merasakan usapan tanggan lembut bidadari bernama Ibu ini mengusap usap kepala
saya dan saya sangat sangat
mencintai sosok Ibu yang saya pandangi di ruang tamu rumah besar kami di
kampung.
Wajah cantik di photo besar itu kini
berpindah ke wajah saya, semua yang Ibu miliki kini saya miliki, bibir mungil
Ibu pindah ke saya, warna kulit Ibu kini saya miliki, bahkan hidung ini sama
persis dengan hidung yang ada di photo itu, saya tidak pernah mendengar suara
Ibu tapi orang orang di sekitar saya mengatakan bahwa suara saya adalah suara
merdu Ibu ah kini saya mengerti
mengapa keluarga besar saya sangat menyayangi saya karena saya adalah titisan
Ibu, lukisan wajah Ibu dan semua yang saya miliki adalah milik Ibu … Allah
akbar, maha besar ALLAH yang telah mengambil dan menggantikan
Ibu saya datang dengan membawakan Ibu
segenggam mawar dan air mawar, saya datang untuk membersihkan rumput liar di
pusara Ibu dan saya datang untuk membersihkan nisan indah hitam terlukis nama
Ibu dengan tinta emas, dan saya datang bersimpuh disamping Ibu, menggelar tikar
kecil dibawah pohon kamboja nan rindang, membuka surat Yasin dan terus berdoa
dan maafkan saya jika akhirnya saya tidak mampu membendung sungai kecil diujung
mata saya jatuh, menyentuh pipi saya hingga ke dagu dan jatuh membasahi jilbab
hitam saya …
Saya KANGEN Ibu ….
Ibu, terima kasih yah telah memberi
saya kasih sayang selama sembilan bulan, terima kasih sudah bertukar napas
dengan saya, dan terima kasih atas nama indah yang terus melekat disepanjang
napas saya, ya ALLAH terimalah Ibu di sisiMU, dan bangunkan Ibu rumah di
syurgaMU yang indah, gantilah darah yang deras mengalir ketika melahirkan saya
dengan limpahan ampunanMU dan gantilah keringat yang mengucur ketika
menghadirkan saya ke bumi ini dengan segala keindahan yang belum sempat Ibu
miliki selama di bumi ini, amin ya ALLAH…
Al Fatihah ….