Surat Kecil untuk
Pak Rektor
**************************************
Kepada
Yth. Bapak Rektor Universitas
malikussaleh
Di
Tempat
Assalammualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Apa kabar, Bapak
Rektor? Semoga sehat selalu dan dilindungi oleh Allah. Perkenalkan nama saya Muhammad Ikhsan, mahasiswa Fakultas
Teknik/ Jurusan Informatika Semester I.
Jika saya boleh bertutur, sesungguhnya saya sangat bahagia ketika memasuki kampus
hijau bernama Universitas malikussaleh, perasaan bahagia, haru, dan bangga
melingkupi segenap hati saya ketika akhirnya saya resmi tercatat sebagai
mahasiswa. Saya bangga dengan almamater saya, saya bangga membawa nama Universitas malikussaleh di luar sana dan
saya tanpa ragu meneriakkan panji kebanggan untuk Universitas malikussaleh ketika berada di kampus lain. Meskipun
kita semua tahu keadaan kita yang sesungguhnya sangatlah apa adanya, namun
membawa nama Universitas malikussaleh
bagi saya adalah satu misi besar, yang akan mengekarkan tapak langkah Universitas malikussaleh di mata banyak
orang.
Bapak, betapa inginnya
saya memiliki seorang Rektor yang dekat dengan mahasiswanya. Yang mau ngobrol di
perpustakaan yang sering terjun ke ruang-ruang, yang tidak malu berjalan ke
Fakultas. Yang mau turun ke tempat umum. Dan yang paling terpenting adalah
lebih bersahabat dengan mahasiswanya. Selama ini yang saya lihat dimana-mana
seorang Rektor selalu memimpin di atas meja-meja Rektorat, berbicara di depan
mimbar, dan berdiri di atas podium untuk berkoar-koar, hanya untuk mengokohkan
wibawa jabatan, tanpa menengok apa saja yang sudah dihasilkan. Bapak, saya tahu
menjadi pemimpin itu memang tidak mudah, banyak hal yang mesti dikorbankan dan
begitu banyak hal harus dipikirkan. Akan tetapi, seorang pemimpin sejati tentu
punya banyak siasat untuk mengentaskan segala kebobrokan dan menggantinya dengan
suatu kejernihan nilai moral, itulah sifat pemimpin negarawan, yang membawa
barisannya bangkit usai terbenam. Karena memimpin bukan hanya sekedar memakai
pakaian jabatan untuk dapat dinilai hebat dan bergaris darah aristokrat oleh
orang lain, melainkan adalah suatu amunisi yang dikerahkan untuk membuat
institusi menjadi dikenal dan dikenang.
Bapak Rektor yang saya cintai, saya
sering membayangkan suatu saat nanti dengan apakah saya akan dikenang?
Bagaimana saya akan dikenang oleh sahabat-sahabat saya? Bagaimana saya akan
dikenang oleh guru-guru saya? Dan bagaimana saya akan dikenang karena tanggung
jawab saya? Bapak, betapa indahnya jika kita tahu kita dikenang orang suatu
hari nanti. Tahukah bapak, di seluruh isi kampus Universitas
malikussaleh tentu akan
mengenang Bapak, jika Bapak datang memimpin dengan jiwa Ksatria, yang membangun
dari dalam dengan nuansa keislaman, kedisiplinan, dan kejujuran, hingga tak
ayal kampus Universitas
malikussaleh ini dapat berkibar dengan tinggi. Dan untuk semua
perubahan yang akan terjadi di kampus ini, semuanya berada di tangan Bapak
Rektor. Untuk itu Pak, jadilah penyelamat bagi kami semua, karena mimpi kami
adalah kelak kampus ini seperti rumah yang Sakinah. Kampusku adalah
surgakun,, Semoga mimpi saya bukan hanya sekedar harapan belaka.
Ucapan selamat atas periode kedua
kepada Bapak Rektorku semoga dapat menjadi ayah yang berhati bersih bagi kita
semua.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Salam hormat,
Muhammad Ikhsan